Dikaji Adat nan ampek, itu pusako tanah Minang. Nak tuah cari sapakaik, nak cilako bueklah silang. -- selengkapnya...

Artikel

Sejarah Desa

24 Juli 2019 13:00:00  Ali Murdin  10.576 Kali Dibaca 

Asal muasal nagari Koto Tinggi, tertulis atau terdengar cerita bahwa Enam Lingkung pada dahulunya dikuasai oleh 3 Raja yaitu :

  1. Raja Batuah
  2. Raja Pudangga
  3. Raja Padang Manggih

Dilingkungi oleh ketiga raja ini,diperintah oleh Nagari 9 (Sembilan) Bawah Toboh Yaitu :

  1. Pauh
  2. Lindang Bajawek
  3. Koto Gadih
  4. Koto Tuo
  5. Kiambang
  6. Lubuk Batung
  7. Gantiang
  8. Sei Asam
  9. Koto Tinggi

Setelah perjalanan masa, perubahan perubahan terjadi dan kondisi ketiga raja tersebut melemah,untuk mengatasi kondisi yang terjadi maka ketiga raja tersebut membuat kesepakatan untuk kembali membuka dialog dan melakukan pembicaraan pembicaraan dengan Raja Rangkayo Basa yang berkududukan di Pakandangan sehingga tercapailah kesepakatan bahwa nagari yang sembilan dijadikan enam nagari, yaitu :

  1. Nagari Sei Asam
  2. Nagari Lubuk Pandan
  3. Nagari Parit Malintang
  4. Nagari Toboh Ketek
  5. Nagari Koto Tinggi
  6. Nagari Pakandangan

Dengan didudukannya kembali Raja Rangkayo Basa,maka Nagari Pakandangan yang tadinya tidak termasuk dalam negeri yang sembilan kembali dimasukan kedalam kesepakatan kesepakatan yang telah dilakukan,dan munculnya nagari Koto Tinggi dalam nagari yang enam karena penggabungan dari Nagari Gadur yang pada zaman penjajahan belanda tidak bisa membayar pajak sehinga nagari Koto Tinggi yang dahulunya bernama Koto Marapak setelah dilebur dengan Nagari Gadur maka bernama Nagari Koto Tinggi dan dengan perjalanan masa maka ditahun 2006 Nagari Gadur kembali memisahkan diri dari Nagari Koto Tinggi.

Tabel dibawah ini nama-nama yang pernah menjabat sebagai Wali nagari Koto Tinggi :

No

Nama Wali Nagari

Tahun

Keterangan

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

M.Zen.Rky Tianso

Abdul Majid

M.Nur Dt Jambak

M.Nur Saleh

Bk.Dt Muncak

Zakaria (By Cangah)

Mhd.Dt Tambijo

M.syafii Dt.Rangkayo

Burhan Dt.Rangkayo Mulie

Pemerintahan Desa

Kb.Dt.Rangkayo Sati

Kb.Dt.Rangkayo Sati

Zukirman Dt.Rky Mulie

Hendri, SE

1945-1948

1948-1955

1955-1962

1962-1963

1963-1965

1965-1970

1970-1972

1972-1975

1975-1983

1983-2002

2002-2003

2003-2008

2008- 2015

2015-sekarang

 

 

 

 

 

 

 

  Pejabat sementara

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Nagari Koto Tinggi merupakan Nagari yang memegang teguh adat istiadat Minangkabau yang agamis serta berpendidikan, dimana masyarakatnya terbagi dalam beberapa kelompok suku atau kaum dan dalam nagari Koto Tinggi terdapat 6 suku yaitu :

  1. Suku Guci
  2. Suku Jambak
  3. Sikumbang
  4. Panyalai
  5. Tanjung
  6. Koto

 Masing masing suku dipimpin oleh seorang Penghulu atau kapalo suku/ kaum yang bergelar Datuak/Rangkayo yang dipilih melalui rapat kaum dan diangkat melalui sebuah pesta pengangkatan dengan menyembelih seekor kerbau. Dalam kehidupan sehari hari tercermin kehidupan masyarakat nagari Koto Tinggi yang menjunjung tinggi azas mufakat dalam setiap mengambil keputusan dan hidup rukun serta bergotong royong, pada sebahagian Korong/dusun yang mengadakan acara pesta pernikahan melakukan kegiatan Badantam yang kegunaannya adalah untuk meringankan beban biaya acara pesta pernikahan warganya, dan itu tidak memandang perbedaan suku.

Secara Administratif Pemerintahan Nagari Koto Tinggi berbatasan dengan :

- Sebelah Utara       : Nagari Toboh Ketek dan Nagari Pakandangan

- Sebelah Selatan    : Nagari Gadur

- Sebelah Timur      : Nagari Sintuk dan Toboh Gadang

- Sebelah Barat       : Nagari Limpato

Sudah menjadi ketentuan dan kesepakatan bersama bahwa setiap nagari dikatakan nagari harus memeliki Mesjid,  oleh karena itu di Nagari Koto Tinggi memeliki 3 (Tiga) Mesjid :

  1. Mesjid Raya Lubuk Idai

Disebut Mesjid Na’sabandiah karena dulunya Tk.Syech Gapuak pernah melakukan pengajaran Tarekat Na’sabandiah dimasjid ini sehingga sekarang lebih dikenal sebagai mesjid Na’sabandi dan terletak di Lubuk Idai korong kampung dan merupakan mesjid yang menjadi lambang nagari Koto Tinggi.

  1. Mesjid Ikhlas Balah Aie

Disebut Mesjid Syatariah karena di mesjid ini Tk.surau gadang melakukan kegiatan pengajaran Tarekat Syatariah sehingga sampai sekarang orang lebih mengenal mesjid ini adalah mesjid kasyatari dan berlokasi di Lubuk Tanah korong Balah Aie.

  1. Mesjid Baithul Wustha, yang dulunya adalah sebuah surau dan pada tahun 1973 dijadikan mesjid dan dibawah kepemimpinan Tk.Sidi Jamaluddin disebut Mesjid Muhammadiyah yang berlokasi di korong Kampung

Secara Administratif Luas Nagari Koto Tinggi adalah 5.8 km⊃2; yang terdiri dari 4 Korong, yaitu korong Kampung, korong Balah Aie Korong Bayur dan korong Rimbo Dadok. Secara geografis Nagari Koto Tinggi pada dasarnya sangat potensial untuk dikembangkan sebagai daerah Pertanian karena didukung oleh luasnya areal pertanian

 

 

 

 

Kirim Komentar


Nama
No. Hp
E-mail
Isi Pesan
  CAPTCHA Image [ Ganti gambar ]
  Isikan kode di gambar
 


Wilayah Nagari

Aparatur Nagari

Back Next

Sinergi Program

Agenda

Statistik Penduduk

Komentar Terbaru

Info Media Sosial

Lokasi Kantor Nagari


Alamat : Jl. Syekh Burhanuddin Korong Kampung Kec. Enam Lingkung Kab. Padang Pariaman
Nagari : Koto Tinggi
Kecamatan : Enam Lingkung
Kabupaten : Padang Pariaman
Kodepos : 25584
Telepon :
Email : kototinggi_nagari@yahoo.com

Statistik Pengunjung

  • Hari ini:10
    Kemarin:25
    Total Pengunjung:60.253
    Sistem Operasi:Unknown Platform
    IP Address:172.25.88.3
    Browser:Mozilla 5.0