Dikaji Adat nan ampek, itu pusako tanah Minang. Nak tuah cari sapakaik, nak cilako bueklah silang. -- selengkapnya...

Artikel

MENDULANG RUPIAH MELALUI USAHA IKAN AIR TAWAR

30 Juli 2019 11:53:53  Ali Murdin  435 Kali Dibaca  Berita Desa

Koto Tinggi. 30 Juli 2019~ Usaha budidaya ikan merupakan sektor yang akan terus ada permintaannya. Bahkan saat ini kebutuhan ikan terus mengalami peningkatan. Hal ini disebabkan oleh peningkatan jumlah penduduk dari waktu ke waktu. 

Hasil budidaya ikan air tawar yang ada sekarang ini belumlah mampu mencukupi permintaan pasar dalam negeri. Apalagi untuk kebutuhan luar negeri.

Tentu prospek yang ada semakin terbuka jika kita mampu memahami perdagangan ekspor impor. Selain itu, budidaya ikan air tawar terbilang sangat mudah jika dibandingkan dengan ikan air laut. Pemasaran ikan air tawar bisa dilakukan dengan berbagai cara. Seperti ke agen penampung, berlangganan dengan restoran,  pasar atau dengan cara membuka lapak sendiri.

Budidaya ikan merupakan salah satu bentuk budidaya perairan yang khusus membudidayakan ikan, baik itu di kolam atau tempat lainnya guna menghasilkan bahan pangan, ikan hias, dan rekreasi (pemancingan). Ikan air tawar merupakan jenis-jenis ikan yang paling banyak dibudidayakan. Sebab, ikan air tawarlah yang paling mudah dalam proses pembudidayaannya. Contoh ikannya adalah Gurami, ikan Mas serta ikan lele dan ikan patin.

Usaha jual beli ikan air tawar ini sudah cukup lama dilakukan oleh masyarakat nagari Koto Tinggi, mulai dari pendederan dan dijual bibitnya sampai dengan pembesaran. Usaha jual beli ikan air tawar ini terdapat di Korong Kampung dan Korong Rimbo Dadok. 

A. Potensi Budidaya Ikan Air Tawar

Meski secara statistik, tingkat konsumsi ikan Indonesia masih terbilang rendah, yakni 30,47 kg/kapita/tahun, jika dibandingkan tingkat konsumsi ikan Malaysia yang mencapai 45 kg/kapita tahun, namun potensi budidaya ikan air tawar tetap menjanjikan. Karena faktanya, produksi ikan kita yang melimpah itu juga menjadi devisa negara melalui ekspor perikanan yang dilakukan para nelayan lokal.

Berbagai potensi itu didukung dengan kondisi geografis Indonesia yang strategis di titik silang perdagangan dunia. Sayangnya, pemerintah baru menangkap potensi ini pascareformasi, setelah Presiden Abdurrahman Wahid (Gusdur) dengan berani dan mencengangkan membentuk Kementerian Kelautan dan Perikanan RI sebagai bagian dari Kabinet Persatuan Nasional.
Seperti diketahui, sebelum masa reformasi, fokus pembangunan Indonesia lebih diarahkan pada pembangunan agrarian dan industri pertambangan. Baru pada masa Gus Dur, potensi kelautan dan perikanan dilirik. Dengan potensi laut dan perikanan yang besar, memang Indonesia seharusnya mampu menjadi pemasok hasil perikanan terbesar yang mampu “memberi makan” dunia. Di sisi lain, jumlah penduduk Indonesia yang 230 juta orang dan bila digabungkan dengan kawasan Asia lainnya, bisa mencapai jumlah 2 milyar orang, menjadi pasar produk perikanan yang sangat cerah.

Maka bukan bualan jika Kementerian Kelautan RI sejak tahun 2010 lalu telah mencanangkan diri sebagai penghasil produk kelautan dan perikanan terbesar tahun 2015. Tahun 2015, diharapkan produksi budidaya ikan air tawar dan laut Indonesia meningkat hingga 30% per tahun.

Lalu, bagaimana agar potensi budidaya ikan air tawar dan laut terberdayakan dan target yang dicanangkan itu berhasil? Pemerintah RI sebenarnya sudah memilik strateginya. Tapi entah realisasinya. Dalam sejumlah kesempatan, Presiden RI maupun Kementerian Kelautan dan Perikanan RI sering mengulas hal itu. Di antara sejumlah strateginya itu adalah:

  1. Perbaikan manajemen distribusi perikanan untuk meningkatkan daya saing produk, baik di pasar domestik maupun internasional.
  2. Menata sistem jaringan distribusi hasil perikanan yang terintegrasi, efektif, dan efisien. Memperbanyak sentra budidaya ikan air tawar dan laut untuk memangkas mahalnya biaya distribusi dan menutup kesenjangan produk, kesenjangan lokasi, kesenjangan waktu produksi dan konsumsi, kesenjangan pasokan dan ketersediaan, serta kesenjangan informasi dan komunikasi.
  3. Komitmen pemerintah dalam memfasilitasi pemberdayaan masyarakat dalam meningkatkan budidaya ikan air tawar dan laut, serta mewujudkan jaringan distribusi hasil perikanan untuk meningkatkan daya saing produk perikanan.
  4. Mewujudkan Sistem Logistik Nasional, untuk mewujudkan kegiatan logistik nasional yang secara lokal terintegrasi dan secara global terhubung dengan pusat-pusat pertumbuhan perekonomian dunia.
  5. Kesediaan pemerintah menciptakan pusat-pusat distribusi yang dilengkapi dengan sarana dan prasarana pendukung pemasaran perishable product, dengan dukungan kelembagaan jaringan dan distribusi yang terintegrasi, terkonsolidasi, dan terkoordinasi dengan baik.
  6. Menggerakkan laju perdagangan hasil perikanan.
  7. Menciptakan keseimbangan dan kestabilan harga ikan melalui pembelian ikan dari produsen dengan harga yang sudah ditetapkan sejak awal (harga patokan ikan).
  8. Meningkatkan strategi dan sistem pemasaran dengan sistem waralaba bertujuan untuk membantu pemasaran produk perikanan yang berasal dari UKM skala kecil dan mikro.
  9. Meningkatkan peran PT Perikanan Nusantara (Persero) untuk membantu para pelaku budidaya ikan air tawar dan laut, dan koperasi usaha kecil agar mampu berperan sebagai franchisor.
  10. Memberikan pelatihan dan bantuan subsidi bagi para pelaku budidaya ikan air tawar dan laut serta koperasi usaha kecil dan menengah untuk meningkatkan kompetensi serta produksi dan jaringan pemasarannya.
  11. Membantu meningkatkan usaha kreatif di bidang olahan pangan ikan melalui bantuan keuangan, pelatihan dan promosi, serta pemasarannya.

(sumber : www.bibitikan.net/menggali-potensi-budidaya-ikan-air-tawar-di-indonesia/)

B. Tantangan Budidaya Ikan Air Tawar

Selain potensi besar yang dijanjikan dalam usaha jual beli ikan air tawar ini, juga terdapat banyak tantangan yang harus dihadapi oleh petani ikan ini, diantaranya 

1. Penyakit 

Permasalahan dan tantangan yang dihadapi oleh petani ikan di Nagari Koto Tinggi, sulitnya mengatasi berbagai jenis penyakit ikan. Mewabahnya Tilapia Lake Virus atau Virus Tilapia pada ikan nila yang terjadi di enam negara, dan masuk peringatan Kementerian Kelautan dan Perikanan. Virus atau penyakit yang melanda ikan nila biakan biasa datang pada waktu tertentu seperti sekitaran Juni atau Juli.  Sebelumnya, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), melalui Direktur Jenderal Perikanan Budi Daya KKP, Slamet Soebjakto, di Jakarta, Senin (3/7) mengingatkan para pembudidaya di berbagai daerah untuk meningkatkan kewaspadaan akan penyakit "tilapia lake virus" yang mengancam ikan jenis nila dan mujair, baik hasil budi daya maupun perairan umum.

Peningkatan kewaspadaan ini menjadi penting mengingat virus yang menyerang ikan ini sudah mulai mendekat ke Indonesia. 

Saat ini sudah cukup banyak negara yang sudah terjangkit virus tersebut, di antaranya Israel, Ekuador, Mesir dan Kolombia. Sedangkan di kawasan Asia Tenggara, lanjutnya, negara yang dilaporkan sudah terjangkit oleh penyakit ikan tersebut adalah Thailand. 

2. Kurangnya Penyuluhan 

Kebanyak dari petani ikan di nagari Koto Tinggi dalam mengembangkan usaha ikan air tawarnya hanyalah berdasarkan pengalaman, baik pengalaman pribadi maupun dari pengalaman dari sesama petani ikan. Dalam kurun waktu 4 tahun ( 2015 - 2019 ) Petani ikan di Nagari Koto Tinggi belum mendapat pencerahan atau penyuluhan dari  Penyuluh Perikanan walaupun mereka ada.

3. Mahalnya Pangan Ikan

Mahalnya harga pelet menjadi kendala dalam pengembangan usaha ini. Petani ikan dengan modal usaha yang pas-pasan terpaksa gali lobang tutup lobang dalam menjalankan usahanya. Untuk mengatasi permasalahan tersebut sangat dibutuhkan pembinaan dan pelatihan dalam pembuatan pakan ikan .


4. Agen yang mencekik harga

Permintaan terhadap ikan air tawar memang sangat banyak, dalam daerah maupun luar daerah. Bertumbuhnya rumah makan di daerah Koto Tinggi dan sekitarnya memberi efek banyaknya permintaan terhadap ikan air tawar.

Diharapakan dengan besarnya potensi usaha ikan air tawar ini dan terdapatnya kendala dan tantangan yang sulit diselesaikan oleh petani ikan tersebut, maka perlu pembinaan dan pendamping dari dinas terkait.

 

 

 

Kirim Komentar


Nama
No. Hp
E-mail
Isi Pesan
  CAPTCHA Image [ Ganti gambar ]
  Isikan kode di gambar
 


Wilayah Nagari

Aparatur Nagari

Back Next

Sinergi Program

Agenda

Statistik Penduduk

Komentar Terbaru

Info Media Sosial

Lokasi Kantor Nagari


Alamat : Jl. Syekh Burhanuddin Korong Kampung Kec. Enam Lingkung Kab. Padang Pariaman
Nagari : Koto Tinggi
Kecamatan : Enam Lingkung
Kabupaten : Padang Pariaman
Kodepos : 25584
Telepon :
Email : kototinggi_nagari@yahoo.com

Statistik Pengunjung

  • Hari ini:14
    Kemarin:25
    Total Pengunjung:60.257
    Sistem Operasi:Unknown Platform
    IP Address:172.25.88.3
    Browser:Mozilla 5.0

Arsip Artikel

24 Juli 2019 | 10.576 Kali
Sejarah Desa
29 Juli 2013 | 10.365 Kali
Profil Desa
02 September 2019 | 10.351 Kali
RAPAT ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NAGARI PERUBAHAN TAHUN 2019
24 Agustus 2016 | 10.339 Kali
Data Desa
24 Agustus 2016 | 10.321 Kali
Visi dan Misi
24 Agustus 2016 | 10.318 Kali
Pemerintah Desa
07 November 2014 | 10.316 Kali
Pemerintahan Desa